Tentu saja tidak, kawan! Hehehe...
Postingan ini akan membahas mengenai salah satu novel karya Mbak Thessa, yang alhamdulillah aku kemarin mendapatkannya secara gratis, sebab aku menang give away dari belio langsung dong.. 😁😎
Awalnya, aku mengira novel ini adalah novel romance remaja pada umumnya, namun sedikit berbau Islami. Sebab kita tahu sendiri, hari ini anak muda kita banyak sekali disusupi propaganda bahwa nikah muda itu ena(k) (terutama dari sebagian kelompok Islam yang sangat semangat mengampanyekan propaganda ini di media sosial). Pasti ini adalah berkisah tentang akhi-ukhti yang saling jauh cinta, kemudian mereka ber-ta'aruf, menikah di usia muda, punya anak lima dan hidup bahagia selamanya.
Ternyata aku salah!
Cerita dari novel ini tidak eksklusif untuk agama tertentu saja. Sebab tokohnya tidak ada disebutkan bahwa mereka sedang sholat di masjid kah, atau ke gereja kah, atau ke pura kah. Tidak. Jadi ini cerita sebenarnya sangat universal.
Walaupun, ternyata di tengah cerita diketahui bahwa mereka beragama Islam, sebab ada prosesi Akad Nikah dan Khutbah Nikah, serta diceritakan bahwa calon pengantinnya tengah mengurus urusan administrasi pernikahan ke KUA. Ini sudah jelas agama tokohnya adalah Islam! 😁
Tokoh
Ada tiga tokoh sentral dalam novel ini. Kiran, Keno dan Aji.
Kiran dan Keno telah bersahabat baik sejak SMP dan akhirnya mereka memutuskan untuk berpacaran ketika SMA.
Sedangkan Aji adalah orang ketiga, seorang "om-om" yang sukses merusak hubungan kedua bocah tersebut.
Selain itu, ada ayahnya Kiran seorang karyawan bank (atasan Aji di kantor), orang tua Keno yang merupakan pebisnis sukses, Mia sahabat dari Kiran, dan beberapa tokoh pendukung lainnya.
Premis
Kiran ingin hubungannya dengan Keno direstui ayahnya, akan tetapi ayahnya hendak menjodohkannya dengan Aji.
Dari premis ini, kamu pasti sudah kebayang, gimana kira-kira konflik yang bakal terjadi dalam novel ini.
Ringkasan Cerita
Pada bab-bab awal di sini, sukses membuatku ngaqaq.
Bukan karena buku ini adalah bergenre komedi, tetapi kelakukan Kiran dan Keno sepertinya adalah kelakuanku beberapa tahun yang lalu. Kelakuan anak sekolah yang sedang jatuh cinta, yang tampak sangat konyol.
Aku jadi bergumam dalam hati, Sokonyol itukah diriku beberapa tahun yang lalu?
Kekonyolan apa itu?
Saat itu adalah hari-hari pertama di SMA, Kiran dan Keno belum berpacaran. Kiran sedang merasa kangen setengah mati kepada Keno, karena ternyata mereka tidak satu kelas. Di malam hari, Kiran ingin sekali mengungkapkan kerinduannya dengan cara mengirim chat WA ke Keno. Namun, ternyata Keno duluan yang mengirmnya chat.
Hei Kitty. Gimana hari pertama tadi?
Gue bosen banget nih enggak ada lo di belakang gue.
Kiran girang bukan main sambil bibir yang tersenyum merekah mengatahui mendapat chat dari Keno.
Memang gue ngangenin sih, Hahaha...
Hari pertama gue juga ngebosenin. BANGET!
Akhirnya, kedua bocah SMA itu terus ber-chatting ria hingga larut malam. Saking girangnya, Kiran hendak mengabari sahabatnya, Mia, akan hal itu.
Mii.. masa dia nge-WA gue?
Hehehe... He just made my day.
Setelah pesan dikirim, Kiran tertidur dan di tengah malam ia bangun. Ketika melihat ponselnya, bukan pesan yang dibalas Mia, melainkan dari Keno. Kiran salah kirim pesan! WOWKWWKKWWKWKWK
Tahukah kamu, aku merasa cerita di bagian ini, gue banget. Aku terkadang melakukan hal itu, dan apabila si doi mengirim chat kepadaku.
Tetapi, aku tidak pernah sampai salah kirim seperti itu yaaak. Hahaa.
Sebelumnya, aku juga telah membaca review dari Blogger yang lain. Ternyata kami punya pemikiran yang sama. Bagian awal novel ini juga membuat mereka ngakak, sebab mengingatkan flashback masa-masa putih abu-abu beberapa (belas) tahun yang lalu.
Fiks! Misi Mbak Thessa telah berhasil dalam hal ini.
Kembali fokus ke premis.
Kenapa ayahnya Kiran hendak menjodohkannya dengan Aji? Kenapa tidak merestui dengan Keno? Intinya karena ayahnya telah sakit-sakitan dan takut nanti jika Kiran tidak ada yang mengurus (Ibu Kiran sudah meninggal). Jadi lebih baik disuruh nikah saja.
You Know What? Jujur, aku sangat terkejut dan gemesh dengan alasan ayahnya yang terkesan kolot.
Gimana dengan Kiran? Awalnya ia bingung, namun pada akhirnya ia menuruti permintaan ayahnya. Sebab ayahnya lebih berarti dari Keno dalam kehidupannya. Walaupun pilihan itu sebenarnya sangat sulit.
Gimana dengan sosok Aji? Waah, awalnya aku sebagai pembaca tidak suka dengan tokoh ini. Aji telah resmi mengganggu cerita cinta Kiran dan Keno. Aji ini pada awalnya tidak disukai oleh Kiran karena ia sangat ngeselin.
Apakah kemudian Aji akan menikah dengan Kiran? Jawabannya iya!
Bayangin, ada seorang om-om nikah sama anak SMA. Keren banget mbak Thessa buat cerita.. 😆
Di novel juga diceritakan saat malam pertama mereka. Kiran amat sangat ketakutan pada awalnya, sebab ada lelaki "asing" yang masuk ke kamarnya.
"Sayang, kamu ingat kan kata Ustadz tadi dalam Khutbahnya. Seorang istri harus menuruti perintah suaminya.." Aji mengatakan itu seraya melepas pakaiannya dan nampaknya hendak melucuti pakaian istrinya. WOYY AJI SABAR WOYY WOWWKWK.
You Know What? Pada akhirnya, malam itu ternyata tidak ada adegan 17++ di sana. Aji hanya bercanda dan gemas melihat wajah Kiran yang nampak sangat ketakutan. Kiran masih menjadi gadis yang suci malam itu.
Di esok hari, ternyata ayah Kiran meninggal. Praktis, Kiran kini pindah ke rumah milik Aji. Singkat cerita, Kiran jatuh sakit. Aji mengira karena dia terlampau sedih atas kepergian ayahnya.
Teman-teman Kiran datang menjenguk, termasuk Mia sahabatnya. Di luar kamar opname rumah sakit, akhirnya Mia menceritakan apa yang terjadi sebenarnya. Aji sangat terkejut bahwa ternyata ia telah merusak hubungan Kiran dan Keno. Pantas saja Kiran sangat dingin kepadanya. Kiran menerima lamarannya karena pemintaan ayahnya, bukan karena keinginannya sendiri.
Di saat yang sama, Keno kembali hadir dalam hidup Kiran. Keno mengirim chat WA, mengabarkan ia sedndan itu membuat Kiran kembali bersemangat.
Komentarku; WOYY KENO, TOBAT! DOSA TAUUK! LU GA BOLEH REBUT ISTRI ORANG!! DASAR PEBINOR!!
Skip.. Skip...
Keno akhirnya datang hendak menjenguk Kiran, yang telah diizinkan oleh Aji. Di malam hari, Aji mengatakan kepada Kiran bahwa ia telah mengetahui semuanya. Aji mengizinkan Kiran untuk memilih. Silahkan pilih atas keinginnannya sendiri, jangan karena terbebani oleh ayahnya lagi.
Aji kembali melanjutkan, "Besok, aku harus dinas ke Singapura. Kamu bisa pergunakan waktumu untuk bersama Keno. Setelah itu, silahkan pikirkan kamu mau pilih aku atau Keno."
***
Udah, review-nya sampai sini saja yaaak. Cerita lengkapnya silahkan baca bukunya, hiiihi.
Menurutmu, apakah di akhir cerita Kiran akan memilih kembali bersama Keno atau tetap pada Aji? Share di kolom komentar yaa!
Oh yaa, terakhir. Menurutku. Tokoh Kiran ini, bisa jadi terinspirasi dari tokoh nyata. Jangan Kiran adalah representasi dari Mbak Thessa sendiri. Hahaa..
Sebab diceritakan bahwa Kiran sangat nge-fans dengan Harry Potter. Di sisi lain, Mbak Thessa sering sekali membahas Harry Potter juga.
Hal ini, sama seperti aku mengira tokoh Dilan, mungkin saja adalah representasi penulisnya sendiri (Kang Pidi Baiq), atau Fahri dalam Ayat Ayat Cinta, jangan-jangan adalah Kang Abik itu sendiri! 😁