Wonderful Husband (#JanexLiaRC)
Kang Mas
Joe-mblo, walaupun seorang jomblo akut, kali ini ingin membahas buku tentang
cara menjadi suami yang wonderful. Suami yang disayang istri. Siapa tahu kita bisa mendapat sedikit pengajaran dari buku ini. Hehehe.
Oh yaa, postingan ini adalah challange #JanexLiaRC di bulan Januari, tetapi diposting di bulan Februari (?).
Buku ini
ditulis oleh Ustadz Cahyadi Takariawan, akrab dipanggil Pak Cah. Seorang yang
juga konsultan keluarga. Sering memberikan ceramah mengenai parenting, hubungan
suami ke istri. Ayah ke anak. Anak ke ibu. Intinya, segala hal mengenai ketahanan
keluarga, beliau concern di situ.
Wonderful
Husband, adalah salah satu dari serial paket buku Wonderful Family. Ada
beberapa buku dengan tema besar berbeda-beda dan warna cover berbeda-beda. Well,
buku ini sampulnya keras. Hard cover. Berwarna oranye. Artinya, buku ini rasa
jeruk.
Seperti yang
aku bilang tadi bahwa buku ini ditulis oleh seorang Ustadz. Namun, sejauh yang
aku baca, Ustadz Cahyadi alias Pak Cah, hanya mengeluarkan satu dalil Al-Quran.
Dan itu pun tidak ditulis dalam Bahasa Arab, melainkan terjemahan dalam Bahasa
Indonesia. Jadi, menurutku buku ini cocok dibaca oleh semua kalangan. Tak hanya
Muslim, umat agama lain seperti Kristen, Budha atau tak beragama pun, masih
aman untuk membaca buku ini. Intinya buku yang ditulis Pak Cah mengajarkan cara
menjadi suami yang baik secara universal.
Menurut Pak
Cah, ada sembilan kriteria untuk menjadi Wonderful Husband. Aku hanya akan
membahas beberapa saja. Kalau mau bahasan full, baca saja bukunya langsung.
Hehehe.
Memimpin
keluarga dengan cinta.
Banyak hal
yang dibahas dalam bab ini. Salah satunya, bagaimana menghadapi istri yang
sedang emosi. Pak Cah memberikan tips untuk suami tetap bersikap tenang.
Kemudian hindari kata “selalu” dan “tidak pernah”. Contohnya, jangan gunakan “Kamu
selalu marah,” atau “Kamu tidak pernah mau diingatkan!”
Padahal kan
yaa siapa tau istrinya baru sekali saja marah, atau baru sekali itu tidak mau
diingatkan. Hehehe. Jangan menggeneralisir kesalahan yang baru sekali yang
seolah-olah menjadi selalu salah.
Tips lain
adalah, kalau sedang marah jangan mengancam, mudahlah meminta maaf, dan
sebagainya.
Ini sebenarnya
adalah hal-hal teknis, yang mungkin kita sering lupa akan hal ini.
Mampu menundukkan
ego.
Secara umum,
sifat laki-laki memiliki ego yang tinggi, kan? Nah itu harus agak sedikit
diredam. Karena, yaa, kini suami sudah tinggal bersama orang lain yang disebut
istri. Tidak bisa lagi semaunya saja. Harus ada hal-hal yang didiskusikan. Karena
mempertahankan ego, kata Pak Cah, bisa melukai istri!
Fokus
mengingat kebaikan istri.
No one’s
perfect. Tentu saja istri banyak kurangnya. Tetapi perlu diingat. Laki-laki
alias suami juga pasti ada kekurangan. Setiap orang punya kekurangan masing-masing.
Fokus saja mengingat kebaikannya.
Peribahasa Jawa
mengatakan, “Wit gedhang uwohe pakel, omonge gampang nglakoni angel.”
Betapa mudah
kita menyalahkan orang lain, namun kita maafkan diri sendiri bahkan untuk
kesalahan yang lebih besar.
Dan untuk
menutup postingan kali ini, izinkanlah aku mengutip kalimat indah dari Pak Cah,
semoga menjadi nasihat untuk kita semua. Tidak hanya antara suami ke istri, istri ke suami. Melainkan antar kita sebagai sesama manusia.
“Kebiasaan
menggunakan standar ganda dalam menilai perbuatan orang lain dengan perbuatan
diri sendiri, mengakibatkan kita mudah menyalahkan orang lain atas
perbuatannya.”
Pak Cah,
Wonderful Husband halaman 142
Tags:
Opini
7 komentar
Hahahha, aku begitu liat covernya juga langsung berpikiran, jeruk agak mateng, soalnya orangenya tua mas hahha.
BalasHapusKayaknya bahasanya simpel dan bacaannya juga ringan ya mas
Iyaa betul. Bahasanya simpel dan ringan mbak. Mudah dimengerti
Hapusnahh gini nih suami-able
BalasHapusharus menundukkan ego, ini bener banget, soalnya aku sering denger cerita temen-temen juga, kadang ada suaminya yang keukeh abis gitu sama pendapatnya, dan istri ngalah, daripada cek cok kan ya
Nah
HapusEgo emang kudu ditekan sih kalo udah komitmen menikah
pak cahyadi takariawan ini seroang kompasianer juga
BalasHapusbeberapa kali berbalas komentar dengan beliau dan sangat bernas sekali tulisannya
memang kita harus saling pengertian
namanya juga rumah tangga dijalani berdua
Waaah keren mas Ikrom bisa berbalas komen dengan Pak Cah yaa
Hapusbuku ini sesuai diberi sebagai hadiah untuk bakal pengantin hehehe
BalasHapus