Kangg Mas Joe!
Halo semuanya! Tidak terasa, sudah delapan
hari blog ini tidak update lagi. Beberapa teman bertanya mengenai
ini. Mengapa Dodo mengubah nama blog-nya menjadi Kangg Mas Joe?
Dari mana asal-usulnya? Dari mana nama Joe? Kenapa harus ada Mas, setelah
itu ada Kangg pula. Ditambah lagi, huruf ge-nya ternyata ada dua!
Langsung saja, agar kamu tidak penasaran
lagi. Mari kita mulakan!
Joe. Ada dua sebab terkait nama ini.
Pertama, nama itu adalah nick-name dari
nama Pakdhe (paman)ku. Nama asli pamanku adalah.... Rahasia (ga jadi di-publish,
masalah privasi. Kalo di riil-laif kamu kenal denganku, kamu pasti
terkejut mengetahui siapa beliau sebenarnya hiihihii).
Di hampir setiap buku-buku milik belio di
lemari, selalu tertulis nama Joe. Bahkan, di ponsel Nokia
miliknya juga tertulis nama pengguna demikian (aku sering main gim di hape
Nokia belio ketika masih SD).
Well, menurutku nama ini keren.
Kedua, nama panggilanku selain Dodo,
Dodo, Dodo’ atau Dou-dou (baca selengkapnya: Siapa Namamu?), adalah
Joe! Beneran, ga bohong! Walopun yang panggil begitu hanya lima orang.
Iyaak, kamu tidak salah baca. Lima orang!
Mereka adalah teman dan adik kelasku
ketika SMA. Bisa dibilang, circle alias lingkaran alias halaqoh
terdekatku. Bagaimana sejarahnya nama Joe bisa muncul? Ceritanya
panjang. Bahkan, aku juga sudah lupa. Wkowkwk.
Kapan-kapan, mungkin kalo aku sudah ingat,
akan aku ceritakan.
Baca juga;
Oh yaa, aku sekarang sudah ingat.
Intinya, Joe adalah salah satu
tokoh fiksi yang aku ciptakan ketika SMA. Cerita simpelnya, Joe punya
teman perempuan alias girl-friend yang bernama Cha. Mereka berdua
hanya berteman dekat, persahabatan biasa antara laki-laki dan perempuan.
Sayangnya, Joe dan Cha tidak berpacaran. Sebab mereka anak Rohis
yang didoktrin kalo pacaran adalah haram. WKWKOWKWK.
Ini rahasia terakhir.
Tokoh Cha merupakan tokoh yang
benar-benar ada. Dia adalah teman satu kelasku di SMA, yang nampaknnya
sebentar lagi akan menikah. Lagi-lagi lima orang tadi yang mengetahui
keberadaannya. Jadi, bisa dikatakan cerita Joe dan Cha adalah “cerita
khayalan” dari aku dan kelima orang teman terdekatku.
Eh, apa sih. Ga jelas!
Yaa maap.
Kenapa akhirnya aku memilih nama seperti
ini?
Aku baru ingat, ada satu bagian yang
terlewat yang seharusnya diceritakan di awal. Kenapa harus Joe.
Jujur, aku terinspirasi dari nama tutor
(guru les) Bahasa Inggrisku. Dia memperkenalkan diri sebagai Kak Zie.
Menurutku, nama Zie adalah nama yang keren dan kebarat-baratan.
Ternyata, di kemudian hari, nama asli tutor tersebut adalah Kak Fauziyah (aku
pernah bercerita di postingan Santuy-nya Liberalisme).
Tidak hanya Kak Zie. Aku juga punya dua
tutor lain yang memiliki nama panggilan kebarat-baratan. Padahal nama aslinya
Indonesia sekali. Nama panggilan mereka adalah Mr. Sue dan Mr. Jack.
Coba tebak, siapa nama asli mereka?
Susanto untuk Mr. Sue dan Joko untuk Mr. Jack.
Sungguh mengejutkan sekali, bukan!
Kembali ke cerita SMA.
Temanku menyaranku untuk ikut mengubah
nama menjadi keren dan kebarat-baratan. Awalnya, aku menggunakan nama Doe.
Tapi menurutku tidak keren. Karena aku ingat nick-name pamanku yang
menurutku keren, maka aku putuskan untuk menggunakan nick-name tersebut.
Joe.
Jadi, ceritanya sinkron dengan di awal
yaa, hehee.
Masuk ke bagian kedua. Mas.
Nama “tokoh” yang aku ciptakan di awal,
sebenarnya adalah Mas Joe. Lima orang itu terkadang memanggil aku dengan
sebutan demikian. Walaupun terkadang dipanggil dengan Kak Joe. Wajar
saja, di Palembang orang biasa memanggil “kak”, jarang menggunakan “mas”.
Jadi, aku menyematkan “mas” di nama
tersebut, sebab ingin mem-branding bahwa aku adalah orang Jawa. Aku
bangga dengan identitas ke-Jawa-an-ku, (walupun aku saat ini tidak belum
bisa berbahasa Jawa). Di Palembang tidak banyak orang Jawa. Suku Komering dan
suku Sumatera lainnya yang cukup dominan di sini.
Oh yaa, karena sudah kepalang ngomongin
Jawa. Aku mau cerita di sini. Ada hal unik ketika aku pergi ke Tanah Jawa. Di sana,
aku mengaku sebagai orang Palembang. Tidak hanya mengaku, sih. Tapi Pakdhe dan
Budhe yang ada di Jawa, bilang kalo aku adalah orang Palembang, bukan orang
Jawa. Haha.
Namun, di sisi lain. Ketika di sini, di
Palembang. Aku tidak mengaku sebagai orang Palembang, melainkan mengaku sebagai
orang Jawa. Nanti orang Palembang “asli” bakal marah kalo aku ngaku-ngaku jadi
orang Palembang wkwkkw.
Lanjut ke bagian terakhir. Kangg. Ge-nya
ada dua.
Beberapa teman menganggap, bagian ini
sangat mengganggu. Kenapa pula ada dua huruf ge. Kenapa tidak satu saja ge-nya.
Jawabannya simpel. Karena Instagram!
Seperti di paragraf sebelumnya, aku telah
bilang bahwa nama awalnya adalah Mas Joe. Aku mencoba dengan nama
seperti itu, ternyata tidak diizinkan Instagram, user name-nya terlalu
pendek. Maka aku mencari suatu kata yang cocok untuk menemani Mas. Dapatlah
Kang yang ternyata cocok; Kang Mas.
Maka, akun Instagram milikku bernama @kang_mas.joe.
Waktu terus berjalan, menurutku nama ini
terlalu alay. Ada dua simbol. Pertama underscore, kedua titik.
Maka, aku coba hilangkan satu saja. Lagi-lagi Instagram tidak mengizinkan.
Karena karakter atau jumlah hurufnya terlalu sedikit. Masih kurang. Maka, untuk
mencukupkan jumlah karakter yang diminta, aku tambah saja huruf ge satu lagi.
Maka, saat ini nama Instagram milikku telah berubah menjadi @kanggmas_joe.
Jangan lupa di-follow yaak, wkkwwk!
***
Menuju ke alasan utama.
Tulisan di atas sebenarnya adalah basa-basi
saja. Haha.
Alasan utama aku mengubah nama blog
adalah, aku ingin lebih menjaga privasi. Kata orang, privasi itu mahal. Jadi,
aku sedikit demi sedikit mulai membatasi aktivitas media sosialku. Biarkan
orang tidak mengetahui apa yang terjadi padaku. Siapa diriku sebenarnya. Itu
bukan urusan orang lain.
Aku salut kepada Mbak Creameno, atau Mbak Lia si Peri Kecil, atau Pakdhe Agus. Nampaknya, mereka tidak mau menceritakan
diri mereka secara detail. Bahkan, fotonya pun tidak terpampang. Jadi, apabila
suatu saat bertemu, mungkin aku tidak tahu bahwa orang yang berada di depanku
adalah orang yang kerap kali saling berkomentar di Blog.
Kemudian, aku juga teringat salah satu video seminar
yang aku tonton di Youtube. Bang Tere Liye bercerita, dia berada di suatu pesawat,
dan orang di sebelahnya sedang membaca buku karya beliau. Orang itu tidak tahu,
bahwa penulis bukunya sedang berada persis di sebelahnya.
Biarkan orang mengenal karya kita, bukan
mengenal siapa diri kita. #Eaaakk
Tags:
Opini
69 komentar
Pengen deh punya nama lain gitu.. Pas kuliah aku kenalan pake nama itu, tp abis orang tau nama aslinya jadi manggil nama asli lagi deh..
BalasHapusSelamat yaa udah TLD juga nih blognya, apakah mau dikomersialisasikn?
Hiiihi, makasih mbak. Btw TLD itu apa?
HapusBantu jawab, TLD = top level domain, artinya nama url blog mu udh ga pake gratisan :)
HapusOh ternyata itu sejarah kenapa domainnya namanya kanggmasjoe-mblo karena dari Instragram toh.๐
BalasHapusSemoga saja setelah ganti domain jadi makin semangat menulis mas. Eh jadi di Palembang jarang orang Jawa ya.๐ค
Jarang tuh tidak. Cukup Banyak juga. Tapi tidak sebanyak orang Komering eheheh
HapusArrrggghh .. curaang aakh ....
BalasHapusNgga mau sebutin nama paman kamu ๐
Joe Taslim, bukan ?
Wahhaa, bisa jadi. Joe Taslim kan orang Palembang jugaaak ๐
HapusOh, iya toow.
HapusKayaknya sih bukan dia deh ...
Tapi Joe Biden.
Presiden Amrik ituuuuu ...
Yeikan ?
Wooow.. keren kanggmas_joe.. ntar saya follow IGnya deh.
BalasHapusWong plembang sama wong jowo itu samo2 WONG.
Ohya Tere Liye mulai go public lho. Di kelas.com beliau ada kelas menulis dgn memajang foto diri yg asli sebagai branding.
Hohohoo, mokaseh Ayukku, ditunggu follow IG ny ๐๐๐
Hapusgw juga dong di follow, khanifnif :D
HapusDone. Foll back yesss
Hapusmaksih mbak, udah di folbavk ko tadi :D
HapusMenanggapi komentar dari Kak Himawan, kalau om-nya Dodo beneran Joe Taslim, aku ingin nitip tandatangan ya, Do ๐คญ
BalasHapusKeren sih perjalanan nama Kangg Mas Joe ini ๐คญ. Untuk kedepannya, bagi teman-teman yang telah mengikuti perjalanan Dodo dari beberapa saat lalu, Dodo akan lebih senang dipanggil Dodo atau Joe di blog ini?
Dan aku suka sekali kata-kata penutupnya. Biarlah orang mengenal karya kita, bukan diri kita eaaaakkk ๐คฃ. Ini salah satu alasan kenapa aku nggak pasang muka di blog~ hahaha. Nanti jika suatu saat berpapasan dengan Dodo di jalan, mungkin aku yang akan menyapa duluan ๐คญ
Waahaa, pertanyaan yang menariq. Mau panggil apa sih sebenarnya terserah mbak. Saat ini juga nama akun ini masih "Dodo Nugraha"
HapusNanti lah yaa kalo nama akunnya udah diubah jadi "Kangg Mas Joe" boleh lah yaa wkwkw
Sama nih Lia, aku udah kadung nyaman manggil pake nama Dodo. Gpp kan Mas Dodo, eh kang mas joe? Hehehhe.. Tp aku setuju, diingat karna karya memang terasa lbh menyenangkan ๐๐
HapusOiya, akuu jugaa disapa duluaan ya Lia, klo papasan. Hehehe.. ๐๐
Menanggapi Lia dan komentar Dodo soal foto yg ga pernah dipasang di blognya, seingetku sempat ada foto Lia jadi cover di salah satu postnya. Apakah itu sudah ditake down? Muka imut Lia masih aku ingat loh ๐
HapusJadi, baiknya aku tetep panggil kak Dodo atau ganti jadi mas joe nih, kak?๐ wkwk.
BalasHapusKurang lebih alasannya mirip-mirip sama aku, media sosial pengen jadi sarana dimana aku sedikit keluar dari bubble dimana orang-orang kenal aku bukan dengan sebutan Awl. That's why di blog aku menulis sebagai Awl yang selama ini mungkin asing di telinga orang-orang terdekat๐ mungkin bisa dibilang nama pena. Walaupun untuk nggak menyematkan foto udah terlanjur susah dihilangkah karena blognya nyambung sama medsosku yg mana isinya nggak jauh dari foto diri. But at least i've tried to๐
By the way, aku penasaran jadinya sama paman kakak. Gara-gara kemarin sempet nemu di twitter yg gataunya temen si user ini ternyata Pak Koentjaraningrat, yang bukunya suka jadi pacuan anak-anak antropologi. So, aku pikir lucu kalau hal-hal seperti ini juga kejadian di blog๐
maksudnya si temen dari pengguna twitter yg rame ini turns out cucunya Koentjaraningrat๐
HapusHiiihi, menarik sekali cerita di twitter nya ๐
HapusBtw, kamu boleh panggil apa aja kok, Awl wwkwk
Kalimat penutupnya petjah sekali, Mas Dodooo! Eh keliru, that's so cool, Joe! :D Saya malah penasaran, sebelum bermetamorfosis menjadi "kanggmasjoe.my.id" nama domain-nya apa? :O
BalasHapusNamanya simpel aja mbak. Dodonugraha.blogspot.com hahahaa
HapusJadi begitu sejarah nama domain mas Dodoooo, menarik ugha mas ๐ Dan lebih kreatif daripada sejarah nama blog saya yang asal-asalan dibuat pada masanya hahahahaha.
BalasHapusBerhubung saya sudah mengenal nama mas Dodo dengan sangatttt akrab, akan susah sepertinya untuk panggil mas Joe, jadi saya tetap panggil mas Dodo, yaaaaah ๐ By the way, saya baru tau ternyata ada domain my.id, lhooo. Agak kudet saya. Wk.
Wahahaa, iyaa mbak. Sejarahnya cukup berliku, walaupun sebenarnya ga penting ๐๐
HapusDan untuk my.id cukup menarik bagiku, sebab harganya murah. 12rb saja. Lebih murah daripada bakso yg biasa aku beli seharga 15rb rupiah hahaha ๐๐
sebagai seseorang yang juga punya panggilan Joe, saya merasa cerita mas dodo ini sungguh mengenaskan karena dia sampai sekarang dalam mode friendzone.. kasian hihihi
BalasHapusMantapp MasJoe juga nih hahaa
HapusTerus aku panggilnya gimana nih, Do? Pake Dodo apa kangg mas Joe ๐? Eh tapi udah terlanjur terbiasa pake Dodo nih, Do. Boleh ya, panggilnya tetep Dodo aja. ๐คญ
BalasHapusNgomong-ngomong aku juga mengenal beberapa orang yang panggilannya kebarat-baratan nih, Do. Ada Mr. Sam, Mr. Pitt, dan JJ. Kalau Mr. Sam itu nama aslinya Mat Samsuri, Mr. Pitt punya nama asli Rono Pitoyo, dan JJ itu panggilan akrab suamiku (padahal gak ada satu pun huruf 'j' di dalam namanya).๐
Di postingan ini aku curiga satu hal nih. Jangan-jangan Dodo lagi promosi akun ig nih ๐คญ. Okedeh, aku follow ya, Do. Jangan lupa follow back.๐คฃ๐คฃ๐คฃ
Mr. Samsuri hahaa -_-
Hapusudah difolbekk mbak :D
yang penting jangan dipanggil sayang aja mbak, nanti meledak jantungnya wkwkwk
Hapushaha pantaaas aku bingungg. ini perasaan aku kliknya blog dodo tapi kenapa dah linknya jadi joe ๐
BalasHapussoal privasi, iya sih setuju emang mahal bet privasi itu. keknya seru aja gtu misal ktm org yang gatau kita. jadi lebih bisa tahu cara dia menilai/bersikap ke org lain selain kita *eh gimana sih ini ngomongnya? haha gitu lah yaaa
aku kan jadi follow ignya kanggmasjoe haha
heehe, siapp makasih udah difollow mbak hahaha
HapusWaduh...panjang sejarahnya ya.. Sampai oe IG juga... Okelah.. Mulai hari ini saya panggil Mas Joe...
BalasHapusSiapp Bang Ancis hhiiihi
HapusOke Mas Joe..
HapusEih, iyaach ..
BalasHapusBedewei aniwei baswei, apa nama Dodo terinspirasi dari nama musikus jadul berambut gondrong Dodo ZAKARia kah ?
[Hahahauw, kenapa jugaaak nulis zakaria-nya digede-in kek getoooh ..]
HHEHHHH...
HapusWah... Udah ganti nama aja nih blognya Mas.
BalasHapusKalo disini, ganti nama pake beras 3 warna loh.
Saya juga jadi pengen punya nickname keren nih.
Kira-kira apa ya? ๐ค
Ganti nama bukannya kudu potong kambing yaa mas Rudi hahaa
HapusWah aku tahuuu...ini aslinya mau mempromosikan Instagram nya nya yang baru kan? Iyee kan.?jadi IG nya yang baru namanya @kanggmasjoe? Okelah kalau begitu ntar mau aku intip Intip siapa tahu ada fotonya Dodo di sana..ketahuan dech.. fotonya wkwkwkwk.
BalasHapusBtw begitu ya orang nggak perlu ngenali wajah kita.. cukup karya kita aja?
Aku sich maunya terkenal dua-duanya. Hihihi..
Hayuuu difollow mba hehehe
Hapusmr sue aslinya susanto...kok aku agak mesem ya baca ini...keinget siapa gitu sueee hahahha
BalasHapusoh aku kok penasaran siapa nama oakdhenya..maksdunya beliau penulis buku gitukah
ciyeee senyum senyum baca fiksi antara nyata dan tidak nyata antara joe dan chanya hahhahah
eh eh...betewe mas agus ada kok fotonya ..tuh pernah direview juga di ulasan blognya kang satria wkwkkwkw
Sueeee itu kang satri ahahahaa
HapusJadi seperti itu....
BalasHapusHahah, jadi pengen pke nama samaran juga.. tapi wis kadung nyebar.. lahh yaudahlah yah...
Gue mau manggil "Joejoe" boleh nggk??๐
Panggilan gue selain "Bayu" itu lebih seringnya "Ndut". Dan itu nggk keren karena main fisik.. wkwkwkwk.. tpi karena udh kebiasaan jadi noleh2 aja gue, Jojo..
Terus semangat buat ngeblognya Jo.. heheh
whahha bagus juga Joe Joe
HapusHahahaha, udah telat buat saya menjaga privacy, biarin dah, lagian saya tak punya karya menarik wakakakak.
BalasHapusPalingan, justru karena saya mengumbar privacy di mana-mana, semacam semangat buat saya, untuk selalu menjaga nama baik diri sendiri dulu, karena kalau saya merugikan orang kain, astagaaaaahhh....
Nama lengkap, foto seabrek, bahkan tempat-tempat yang pernah saya kunjungi ada semua di google, dan itu nggak sedikit.
Malunyaaa diri saya entar hahaha.
Tapi saya salut banget ama teman-teman yang masih suka menjaga privacy, memang nggak asyik juga sih ya, (khususnya buat saya yang introvert) kalau pas jalan dikenal orang (nah loh, aneh kan saya, hahaha).
Btw jadi gimana tuh yang bentar lagi bakalan menikah *eh? :D
Wakakakkakaka
wahahaa iyaa, udah mudah sekali mencari uni rey di guugel nih hiiihi
HapusHalo Mas Dodo, wweeiiss sekalinya datang berkunjung udah rebranding nih. Semoga dengan nama Kangg Mas Joe, semakin di depan ya mas..
BalasHapusSalut euy dengan keputusan menjaga privasinya. Karena nggak semua orang bisa ada di level ini. Oh btw, aku manggilnya tetep Mas Dodo aja ya.. karena udah kebiasaan kalau nyapa ke sini manggilnya Mas Dodo, hehe
Haloo mbak pipit, bebas mau panggil apaan hahaa
Hapusyang langsung kutangkap adalah profil bionya.
BalasHapusjoe-mblo
hati2, ntar jadi doa lho mblo, #eh
kabuurrrr wkwkwkw
heehh... saat ini masih jomblo, nanti kalo ga jomblo diupdate koq wkwkwkw
Hapuswah sejarahnya panjang juga ya mas namamu, kalo gw sih ga mau ambil pusing soal nama, urusan hidup aja udah pusing, di tambah lagi dengan nama :D.. kalo foto profile ga pernah gw pasang asli bukan karna apa2, tapi karna gw pemalu, ga pedean :D
BalasHapuswaaah ada akang pemalu niih :))
Hapushehehe gw jadi malu :D
HapusPerkara nama bisa jadi panjang ya. Hahaha. Sejujurnya awkward baca ini,soalnya nama suamiku dodo juga HAHAHAHA
BalasHapuswahhhh panjang sejarahnya... boleh masuk text book subject sejarah ini, mas๐ untuk tatapan next generation๐๐
BalasHapusSaya sepakatttt kakk... Beberapa bulan terakhir saya mencoba membtasi privasi saya.. Slah satunya dengan me-lockdown akun sosmed.. Kini yang tersisa sosmed saya hanya blog dan aplikasi chat.. Sepertinya saya akan mencoba untuk menjaga privasi di blog juga.. Ya, mungkin utk skrg blognya mash sepi. tapi, siapa tau nanti jdi terkenal, harus sejak dini menjaga privasi.. ๐ ๐
BalasHapusAda rekomendasi buat nama keren saya kak biar ala kebarat-baratan gitu juga? wkwkkw
BalasHapusAku sempet pikir kamu pilih nama kangg mas Joe, pake G 2, itu Krn udh ada yg pake username kang mas Joe :D. Makanya utk pembeda diksh G 2 hahahaha. Sotoy sih aku.
BalasHapusBaru tau juga kalo bikin username di IG ga bisa terlalu pendek. :D
Kalo tujuannya untuk membranding diri, seharusnya tulisan inj ngga perlu-perlu amat, Mas Do, eh Mas Joe. Tapi karena bilang basa-basi, jadi bikin tulisan ini jadi punya tempat.
BalasHapusOhya, bahas soal privasi, saya rasa semua orang punya hak atas itu. Kalo Mas Dodo sudah memilih jalan tersebut, saya tentu ngga akan memaksa sama ketika saya berusaha untuk tidak ikut campur pada keputusan macam nama-nama yang Mas Doso sebutkan. Tulisan mereka sudah lebih dari cukup mengisi hari-hari saya ๐
Aku belum pernah dengar kau dipanggil "Joe", pernahnyo dipanggil "jok".
BalasHapusApakah aku harus meniru tulisanmu ini agar aku menjabarkan tentang nama Mangcoy yang aku pilih? wqwqwqq nggak ah, ga asik klo niru niru :P
BalasHapusAku kira ente memakai huruf G yang dobel karena terinspirasi mbak-mbak influencer yang E nya ada tiga, atau karena korelasi huruf G dan Gay *ehehehe, ternyata semuanya itu karena Instagram, ya.
Ini nama punya cerita yang menarik juga ya, kak dodo atau mas Joe sama saja hehe sama sama berhasil membuat pembaca melupakan dunia untuk sementara waktu hehe
BalasHapusEH tunggu, Mas Dodo bikin akun instagram ga bisa karena username-nya terlalu pendek? Soalnya username instagramku ga sampai 10 karakter tapi bisa lhooo ahahaha mungkin kebijakan instagram beda-beda yaaa?
BalasHapusSeperti biasa yaaa tulisan Mas Dodo mah banyak jebakannya wkwkwk dan ternyata nyeritain asal-usul nama Joe itu cuma basa-basi hahahaha
Luar biasa lho Mas ngubah branding itu hehe. Pantas bingung, nama di komen Dodo tapi di blog Joe, hmmm.
BalasHapusbtw Kayaknya itu IG bukan karakter kali ya, tapi namanya udah ada yang pake. Soalnya aku akun lain cuma 6 karakter masih bisa bikin selama masih tersedia.
Congrats ya Mas Dodo, dengan blog yang sudah TLD. Theme nya juga ganti ya?
BalasHapusWah untung gak pakai Doe. Aku ingetnya John Doe itu kalau di Amerika diberikan kepada yang ngga diketahui namanya. Misal ada korban kecelakaan, terus gak ada identitasnya. Nah dinamain deh John Doe.
Berarti Joe ini alter ego nya Mas Dodo ya? :)
Selamat sekali lagi buat hidup baru dengan blognya yaa
Sama seperti Renov. Doe mengingatkanku pada John Doe juga. Sebenarnya keren, cocok dengan keinginanmu untuk anonim. Tapi kalo emang pengennya tetep Joe, John Doe diganti jadi Dohn Joe kayaknya keren. Bukan Don Juan lho ya..
BalasHapusMashaallah kutipan terakhir menggugah Hati sekali✨✊Tetap semangat dalam berkarya... Siap gitu yah kak asal muasal nama Nya wkwk jadi kayak legenda
BalasHapusUda lama ga mampir di mari eh tau2 uda TLD aja blognya hihi... sebenernya sempet tau sih dari komen di beberapa blog orang lain eh tapi akunya baru sempet main ke sini lagi hehehe
BalasHapusMaapkaan
Btw lucu uga yaa “g”-nya ada dua karena disuruh Instagram hihihi
Oke de kangg mas joe!!
Apapun sebutan namanya yang penting tetap jadi diri sendiri wkwkkw
BalasHapus